23 November, 2020

Busana Daerah Indonesia

 

Busana Daerah Indonesia

“Aceh, Bangka Belitung, Lampung, Jogja, Bali”

Di Indonesia ini kita banyak memiliki busana tradisional. Busana tradisional merupakan suatu hasil budaya dan simbol yang menandai perkembangan dan akulturasi dari daerah yang memiliki ciri khas tersendiri dan merupakan identitas dan karakter budaya dari suatu kelompok daerah tersebut. Busana bukan hanya sekedar kain, melainkan rekam-jejak sejarah, pemikiran, juga keyakinan suatu kelompok sosial dan berfungsi untuk menunjukkan unsur kekentalan budaya masing-masing daerah. Busana daerah juga dapat menunjukkan status sosial, perkawinan, atau agama. Perlu diketahui bahwa ada berbagai macam jenis dan juga corak pakaian adat Indonesia yang mana menggambarkan masing-masing provinsi. Seperti yang akan di bahas di dalam makalah ini. Beberapa busana daerah Indonesia.

1.       Aceh


Provinsi Aceh juga memiliki baju adat atau pakaian adat tradisi yang bernuansa Islami. Pakaian tradisional aceh biasa disebut Ulee Balang. Pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya. Ulee balang sendiri merupakan bahasa Melayu: hulubalang adalah golongan bangsawan dalam masyarakat Aceh yang memimpin sebuah kenegerian atau nanggroe, yaitu wilayah setingkat kabupaten dalam struktur pemerintahan Indonesia sekarang. Ulee balang digelari dengan gelar Teuku untuk laki-laki atau Cut untuk perempuan.                

2.       Bangka Belitung



Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis baju adat khas daerah Bangka Belitung yang memiliki perpaduan kebudayaan Arab dan juga Tionghoa. Pada mulanya, saudagar Arab yang berdagang di kawasan Bangka Belitung menikah dengan perempuan tionghoa dan mengenalkan pakaian adat untuk pernikahan yang bercorak arab dan juga tionghoa. Karena pakaian tersebut terlihat indah dan juga menarik, masyarakat adat setempat mulai mengenakan pakaian yang sama seterusnya, hanya saja dipadukan dengan corak kebudayaan Bangka Belitung setempat. Pakaian adat Bangka Belitung untuk wanita di sebut Seting. Baju seting merupakan pakaian adat yang digunakan khusus oleh wanita. Baju seting adalah baju kurung bangka belitung yang berwarna merah dan terbuat dari kain beludru atau kain sutra. Dalam penggunaannya, biasanya baju kurung ini dipadupadankan dengan bawahan berupa kain cual.

3.       Lampung


Pakaian adat Lampung merupakan salah satu peninggalan budaya yang khas dan memiliki nilai seni yang tinggi. Tulang Bawang, sebutan untuk pakaian adat Lampung ini merupakan pakaian adat yang biasa digunakan saat acara pernikahan. Penggunaan pakaian adat Lampung biasa sebagai simbol untuk menunjukkan kebesaran budaya Lampung.

Tidak hanya digunakan sebagai pakaian adat saat pernikahan, Tulang Bawang juga dipakai dalam acara pentas atau pertunjukkan seni tari. Tarian khas Lampung diantaranya adalah Tari Sembah, Tari bedana, dan lain sebagainya. Pakaian adat Lampung sendiri terbagi menjadi dua adat, yaitu pakaian adat Lampung Saibatin dan pakaian adat Lampung Pepadun.

4.       Jogja



Busana tradisional masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri terdiri dari seperangkat pakaian adat tradisional yang memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan berbusana di Yogyakarta merupakan ciri khusus sebagai pemberi identitas bagi siapa saja yang mengenakannya.  Dimana hal tersebut meliputi fungsi dan peranannya masing-masing. Sehingga, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, dimana dikenakan, dan siapa yang mengenakannya. Selain sebagai alat untuk menutupi serta melindungi tubuh, fungsi pakaian yang beragam disesuaikan sebagai unsur pelengkap seperti upacara yang memiliki nilai penting tersendiri ataupun sebagai sebuah prioritas untuk keindahan dan kecantikan sesuai kebutuhan. 

5.       Bali


Sejak dahulu hingga sekarang busana adat Bali selalu berubah sesuai perkembangan jaman. Seharusnya dalam menggunakan busana adat Bali terutama untuk persembahyangan harus sesuai dengan tata cara yang berlaku. Namun dewasa ini para umat Hindu terutama para remaja dalam menggunakan busana adat sudah tidak sesuai dengan aturan. Hal ini bisa terjadi karena pola pikir masyarakat. Mereka tidak mengerti akan makna dari busana adat Bali tersebut. Untuk itu agar tidak terus-menerus keliru, perlu adanya pemberitahuan kepada masyarakat secara umum tentang tatwa dalam berbusana adat Bali.

Dasar konsep dari Busana adat Bali adalah konsep tapak dara (swastika). Tubuh manusia dibagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Angga, yang terdiri dari:

1.   Dewa Angga : dari leher ke kepala

2.   Manusa angga : dari atas pusar sampai leher

3.   Butha Angga : dari pusar sampai bawah


Untuk lebih lengkapnya kalian bisa mengklik link dibawah ini 😄

👉https://drive.google.com/file/d/1yjZ15cs8XHUwzbuZJ9uhnTWeMMy3SOqb/view?usp=drivesdk👈

Tidak ada komentar:

PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI DE GALUH BOUTIQUE

  Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang diikuti oleh siswa dengan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah de...